Kemenkes Ungkap Tingkat Kematian Akibat Covid-19: Lebih Banyak Lansia yang Belum Divaksin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Covid-19 merupakan virus yang bisa menyebabkan kematian pada segala usia. Khusus di Indonesia, angka yang meninggal didominasi oleh kelompok lanjut usia (lansia) belum divaskinasi Covid-19.
Artinya, lansia tersebut belum melakukan vaksinasi lengkap ataupun booster 1 dan 2 atau tidak sama sekali. Hal ini menjadi sorotan Kementerian Kesehatan ditengah berbagai varian bermunculan.
Angka kematian dilaporkan sebanyak 2.449 dari jumlah pasien, yang dirawat sejumlah 17.442. Laporan ini mencerminkan bahwa peran penting vaksinasi, untuk melindungi diri dari kondisi berat saat terinfeksi Covid-19.
"Kemudian dari yang dirawat itu 2.449 yang meninggal dari 17.000 tadi ya. Ini setelah kami kaji yang dikaitkan dengan vaksinasi bahwa lansia di atas 60 lebih (ke atas) belum divaksin itu 51% meninggal," kata Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam Konferensi Pers Update Covid-19 secara online, Jumat (2/12/2022).
Berdasarkan data sejak 4 Oktober sampai 21 November 2022, dijelaskan memang didominasi kelompok lansia. Dengan status belum melakukan vaksinasi Covid-19, berikut rinciannya:
- 60 tahun lebih: 51% meninggal belum divaksin, 7% meninggal baru dosis 1, 24% dosis 2, 18% Booster.
- 50 sampai 60 tahun: 41% belum vaksin, 9% vaksin dosis 1, 29% vaksin dosis 2, dan 21% Booster.
- 16 sampai 49 tahun: 38% belum vaksin, 11% vaksin dosis 1, 33% vaksin dosis 2 dan 18% Booster
- 0 sampai 18 tahun: 72% belum vaksin, dan 21 vaksin dosis 2
Sementara itu, data pasien meninggal pada tanggal yang sama, berdasarkan status vaksinasi Covid-19. Dikatakan didominasi oleh mereka yang belum pernah vaksinasi Covid-19, berikut rinciannya:
- Booster, sebanyak 442 orang atau 18%
- Vaksin dosis 2, sebanyak 647 orang atau 26%
- Vaksin dosis 1, sebanyak 189 orang atau 8%, dan
- Belum vaksin, sebanyak 1.171 orang atau 48%
"18% pasien yang meninggal dirawat tadi itu tidak atau belum dibooster ya. Sedangkan divaksin 2 itu 26% dan belum divaksinasi ada 48%, berarti sangat tinggi," jelas dr Syahril.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
Artinya, lansia tersebut belum melakukan vaksinasi lengkap ataupun booster 1 dan 2 atau tidak sama sekali. Hal ini menjadi sorotan Kementerian Kesehatan ditengah berbagai varian bermunculan.
Angka kematian dilaporkan sebanyak 2.449 dari jumlah pasien, yang dirawat sejumlah 17.442. Laporan ini mencerminkan bahwa peran penting vaksinasi, untuk melindungi diri dari kondisi berat saat terinfeksi Covid-19.
"Kemudian dari yang dirawat itu 2.449 yang meninggal dari 17.000 tadi ya. Ini setelah kami kaji yang dikaitkan dengan vaksinasi bahwa lansia di atas 60 lebih (ke atas) belum divaksin itu 51% meninggal," kata Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam Konferensi Pers Update Covid-19 secara online, Jumat (2/12/2022).
Berdasarkan data sejak 4 Oktober sampai 21 November 2022, dijelaskan memang didominasi kelompok lansia. Dengan status belum melakukan vaksinasi Covid-19, berikut rinciannya:
- 60 tahun lebih: 51% meninggal belum divaksin, 7% meninggal baru dosis 1, 24% dosis 2, 18% Booster.
- 50 sampai 60 tahun: 41% belum vaksin, 9% vaksin dosis 1, 29% vaksin dosis 2, dan 21% Booster.
- 16 sampai 49 tahun: 38% belum vaksin, 11% vaksin dosis 1, 33% vaksin dosis 2 dan 18% Booster
- 0 sampai 18 tahun: 72% belum vaksin, dan 21 vaksin dosis 2
Sementara itu, data pasien meninggal pada tanggal yang sama, berdasarkan status vaksinasi Covid-19. Dikatakan didominasi oleh mereka yang belum pernah vaksinasi Covid-19, berikut rinciannya:
- Booster, sebanyak 442 orang atau 18%
- Vaksin dosis 2, sebanyak 647 orang atau 26%
- Vaksin dosis 1, sebanyak 189 orang atau 8%, dan
- Belum vaksin, sebanyak 1.171 orang atau 48%
"18% pasien yang meninggal dirawat tadi itu tidak atau belum dibooster ya. Sedangkan divaksin 2 itu 26% dan belum divaksinasi ada 48%, berarti sangat tinggi," jelas dr Syahril.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(hri)